Car Interiors

20 Komponen Transmisi Manual Mobil Lengkap dengan Fungsinya

komponen transmisi manual

Jika Anda termasuk penyuka mobil manual, maka penting untuk mengenali apa saja komponen transmisi manual.

Transmisi sendiri termasuk salah satu sistem kunci dalam kendaraan bermotor. Sistem ini berperan menyalurkan tenaga dari mesin ke roda penggerak, sehingga mobil bisa melaju. 

Maka dari itu, terjadinya permasalahan pada komponen transmisi bisa sangat berpengaruh pada performa mobil. Simak lebih lanjut untuk mengenal berbagai komponen transmisi manual mobil.

Komponen Transmisi Manual

Meskipun popularitasnya mulai tergeser oleh mobil matic, mobil dengan transmisi manual masih banyak diminati karena lebih irit bahan bakar. Bagi pengguna mobil manual, berikut daftar komponen transmisi manual dan fungsinya yang perlu diketahui:

1. Poros Input

Poros input transmisi dikenal juga sebagai transmission input shaft. Komponen ini berhubungan dan bekerja bersamaan dengan kopling.

Fungsi utama dari poros input yaitu untuk memutar gigi (gear) pada gear box. Kemudian, mengalirkan tenaga ke posisi gigi lain sesuai yang pengemudi tentukan. 

Dengan kata lain, komponen ini merupakan jalur masuk tenaga mesin yang mengalir dari kopling ke gigi. 

Poros input berperan penting dalam menjalankan cara kerja transmisi manual yang mana mengharuskan pengemudi mengontrol secara langsung pengaturan perpindahan torsi dan perpindahan gigi.

2. Gigi Transmisi

Gigi transmisi (transmission gear) terdiri dari susunan sejumlah roda gigi (gear). Komponen ini berfungsi mengubah input dari tenaga putaran yang dihasilkan mesin menjadi gaya torsi atau kecepatan sesuai kebutuhan pengemudi.

Sementara itu, pengemudi perlu menyesuaikan perubahan gigi transmisi dengan kebutuhan mobil. 

Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem transmisi, gigi transmisi berperan penting dalam mengoptimalkan performa mobil. 

Komponen ini bekerja mengatur rasio putaran mesin terhadap putaran roda, sehingga berpengaruh pada percepatan dan tingkat efisiensi bahan bakar.

3. Gigi Penyesuaian

Gigi penyesuaian (synchronizer gear) merupakan komponen gigi tambahan yang terdapat pada setiap gigi transmisi.

Fungsi dari komponen ini adalah menghindari terjadinya pergantian gigi sebelum putaran antara dua gigi yang hendak disambungkan menjadi sama. 

Dengan begitu, synchronizer membantu proses pemindahan gigi berlangsung secara aman dan nyaman. Peran dari komponen ini terlihat saat pengemudi ganti gigi dengan nyaman meskipun mobil sedang melaju.

4. Garpu Pemindah

Komponen transmisi manual selanjutnya yaitu garpu pemindah (shift fork). Peran dari shift fork adalah memindahkan gigi pada porosnya sehingga lebih mudah untuk dipasang atau dipindahkan.

Garpu pemindah memiliki fungsi penting sebagai mekanisme pemindah gigi karena memudahkan proses peralihan posisi gigi.

5. Tuas Penghubung

Sebutan lain dari komponen ini adalah shift linkage. Sebagaimana namanya, tuas penghubung merupakan komponen yang berfungsi menghubungkan antara tuas persneling dengan garpu pemindah (shift fork).

Tuas penghubung termasuk komponen yang wajib ada dalam mobil manual. Tugas utama dari tuas ini adalah menggerakkan garpu pemindah, sehingga komponen tersebut bisa bergerak dan menghubungkan gigi transmisi.

Biasanya, tuas penghubung memiliki mekanisme interlock. Fungsi dari mekanisme ini adalah untuk mencegah garpu pemindah bergerak dengan sendirinya.

6. Tuas Transmisi

Berbicara soal komponen komponen transmisi manual pastinya tidak bisa melewatkan tuas transmisi.

Tuas transmisi atau tuas pemindah persneling (gear shift lever) merupakan tuas yang terdapat dalam kabin mobil. Letak tuas transmisi dekat dengan kursi pengemudi, sehingga memudahkan penggunaan.

Fungsi dari komponen ini yaitu untuk memungkinkan pengemudi mengatur pemindahan gigi sesuai kebutuhan. 

Umumnya, tuas transmisi dilengkapi dengan tanda berupa huruf atau angka yang menunjukkan posisi gigi. Dengan demikian, pengemudi dapat mengetahui posisi gigi dan memilih pemindahan gigi sesuai situasi.

Sebagai salah satu komponen yang berperan penting, tuas transmisi wajib ada pada mobil dengan transmisi manual maupun otomatis.

7. Bak Transmisi

komponen transmisi manual

Bak transmisi (transmission case) merupakan komponen yang berperan sebagai bearing transmisi dan poros-porosnya.

Komponen ini juga berfungsi sebagai pelindung berbagai komponen transmisi. Selain itu, bak transmisi juga merupakan wadah untuk menampung oli transmisi.

Tersedianya oli memungkinkan pergerakan setiap komponen transmisi manual berlangsung dengan lancar dan halus.

8. Output Shaft

Output shaft adalah komponen berupa poros yang fungsinya menyalurkan torsi dari transmisi ke drive shaft atau gigi terakhir. Tenaga putar (torsi) tersebut akhirnya akan digunakan untuk menggerakkan roda.

Komponen ini juga berfungsi sebagai dudukan persneling pada mobil. Output shaft terhubung dengan susunan roda gigi yang terdapat dalam sistem transmisi.

9. Bantalan

Bantalan (bearing) merupakan komponen yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul di antara permukaan komponen yang bergerak dalam sistem transmisi. Misalnya, input shaft, counter gear, dan output shaft.

Bearing membantu berbagai komponen sistem transmisi manual pada mobil dapat berputar dengan lancar serta mengurangi keausan dan panas yang timbul akibat gesekan antar komponen.

Terdapat beberapa jenis bantalan dalam sistem transmisi, antara lain ball bearing, tapered bearing, dan needle bearing.

10. Extension Housing

Komponen yang satu ini berperan menghubungkan bak transmisi. Extension housing berbentuk mengerucut pada bagian ujung.

Pada ujung extension housing terdapat oil seal yang memiliki fungsi untuk mencegah kebocoran oli transmisi. 

Komponen ini juga memiliki peran lain yakni sebagai pelindung poros output dan tempat dudukan speedometer gear.

11. Speedometer Gear

Speedometer gear merupakan gear yang terhubung dengan speedometer (alat pengukur kecepatan). Letak speedometer sendiri terdapat pada dashboard mobil, sehingga memudahkan pengemudi untuk memantau kecepatan.

Fungsi komponen transmisi manual ini adalah untuk mengukur kecepatan mobil ketika berkendara. Umumnya, komponen ini terpasang pada output shaft dan terhubung dengan kabel speedometer.

12. Reverse Gear

Reverse gear (gigi mundur) berfungsi untuk mengubah arah putaran output shaft. Berkat komponen ini, mobil bisa bergerak mundur ketika tuas transmisi berada pada posisi R (Reverse).

13. Counter Gear

Komponen ini berperan sebagai penghasil torsi atau gear ratio yang berasal dari gigi input menuju gigi kecepatan. Counter gear terdiri dari beberapa gear. 

Jumlah gear dalam komponen ini menyesuaikan tingkat kecepatan yang terdapat pada sistem transmisi manual.

14. Hub Sleeve

komponen transmisi manual

Komponen ini terhubung pada main shaft tepat pada alurnya. Posisi tersebut memungkinkan hub sleeve mampu meneruskan putaran dari gear percepatan ke main shaft atau output shaft.

Fungsi utama dari hub sleeve yaitu sebagai pengunci penyesuaian gigi percepatan. Komponen ini bisa membuat output shaft berputar dan berhenti.

15. Clutch Hub

Komponen transmisi manual ini terhubung langsung dengan hub sleeve. Fungsinya yaitu untuk menghubungkan atau memutuskan hubungan antara hub sleeve dengan gear percepatan.

Dengan begitu, torsi yang berasal dari gear percepatan bisa tersalurkan ke main shaft atau poros output.

16. Control Rod 

Control rod merupakan komponen yang berfungsi menghubungkan tuas persneling dengan rod end. Selain itu, komponen ini juga bertugas menggerakkan rod end.

17. Shift Rod End

Komponen ini terletak pada shift fork shaft. Fungsi dari shift rod end yaitu untuk menghubungkan control rod dengan shift fork shaft.

Komponen ini juga bertugas menggerakan shift fork shaft selama proses pemasangan gigi transmisi.

18. Pin Pengunci

Pin pengunci (shifting key) terpasang pada hub sleeve. Fungsinya yaitu menghasilkan pengereman pada gigi percepatan.

Komponen ini bekerja dengan meneruskan gaya tekanan dari hub sleeve ke synchronizer ring, sehingga menciptakan pengereman.

19. Per Pengunci

Per pengunci (spring key) juga terpasang pada hub sleeve. Fungsi dari komponen ini adalah mendorong shifting key sehingga tetap tertekan ke clutch hub. Dengan demikian, shifting key dapat terus mengunci synchronizer ring secara stabil.

20. Interlock System

Komponen ini tersusun dari detent bal dan spring yang terletak pada poros pemindah. Adapun fungsinya yaitu sebagai mekanisme agar gigi dan fork bergerak ke posisi netral.

Tingkatkan Performa Mobil dengan Cairan Para Juara

Tahukah Anda? Meski terbilang teknologi lama, transmisi manual menawarkan sejumlah kelebihan yang tidak tergantikan asalkan terawat baik. Salah satunya yaitu kendali penuh pada sistem transmisi mobil.

CarsBlue menyediakan aneka cairan yang bermanfaat untuk meningkatkan performa mobil Anda. Cairan berkualitas dari CarsBlue bisa jadi solusi untuk mendukung perawatan sistem transmisi dan komponen lain mobil.

Segera kunjungi CarsBlue untuk mendapatkan cairan para juara dan buat performa mobil Anda senantiasa prima.

FAQ

Seberapa sering sebaiknya ganti cairan transmisi?

Umumnya, mobil manual perlu ganti cairan transmisi setiap 50.000 – 100.000 km.

Apa saja tanda perlu ganti cairan transmisi?

Terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan perlu ganti cairan transmisi, seperti sulit pindah gigi, gigi pindah dengan sendirinya, muncul suara tidak wajar, dan mesin sering mengalami overheating.

Kenapa perawatan mobil manual lebih murah?

Karena umumnya komponen transmisi manual lebih sederhana daripada transmisi otomatis.



Leave a Reply